Waspadai Risiko Pecah Ban saat Melewati Jalan Berbatu

Jalan berbatu masih sering ditemui di berbagai daerah, terutama di kawasan pedesaan atau jalur proyek di Indonesia. Sayangnya, jalan berbatu ini berisiko membuat mobil Anda mengalami ban pecah.
Tentu hal ini akan berpengaruh pada keselamatan Anda. Nah, artikel ini mengulas mengapa jalan berbatu sangat berisiko bagi ban. Anda juga bisa menemukan tips aman berkendara, rekomendasi tekanan ban, dan jenis ban yang tepat untuk kondisi tersebut.
Mengapa Jalan Berbatu Berisiko Tinggi Menyebabkan Ban Pecah?
Permukaan jalan berbatu memiliki karakteristik yang berbeda dengan jalan aspal mulus. Batu-batu tajam dan tidak rata dapat menekan, menusuk, atau bahkan merobek lapisan ban, terutama jika ban dalam kondisi kurang tekanan angin atau sudah aus.
Ketika ban menghantam batu dengan kecepatan tinggi, dinding ban bisa terjepit antara batu dan pelek. Sehingga menyebabkan kerusakan serius pada struktur ban hingga kawat baja di dalamnya putus. Hal ini pada akhirnya memicu ban pecah secara tiba-tiba.
Selain itu, ban yang melintasi jalan berbatu dalam keadaan tekanan angin tidak sesuai (terlalu rendah atau berlebih) akan lebih mudah mengalami deformasi. Tekanan yang terlalu rendah membuat ban lebih lembek, sehingga mudah terjepit dan robek saat menabrak batu.
Sebaliknya, tekanan berlebih memang mengurangi risiko pecah, tetapi membuat ban lebih keras dan rentan terhadap benturan tajam, serta mengurangi kenyamanan.
Cara Mengemudi yang Benar di Jalan Berbatu
Agar terhindar dari risiko ban pecah saat melewati jalan berbatu, berikut beberapa tips mengemudi yang bisa Anda terapkan di jalanan:
-
Kurangi kecepatan secara signifikan saat memasuki jalan berbatu atau rusak. Kecepatan rendah meminimalisir benturan keras antara ban dan batu, serta memberi waktu untuk bereaksi jika ada batu besar di jalur.
-
Sebaiknya, jaga jarak aman mobil Anda dengan kendaraan di depannya, supaya Anda dapat melihat kondisi jalan dan menghindari batu atau lubang secara tepat.
-
Hindari manuver mendadak dan pengereman tiba-tiba di atas permukaan berbatu. Sebab, hal ini dapat menyebabkan ban tergesek tajam atau kehilangan traksi.
-
Pegang setir dengan kuat untuk menjaga kendali kendaraan saat terjadi guncangan akibat batu-batu besar.
-
Perhatikan posisi ban saat melintasi batu besar atau lubang agar dinding ban tidak tergesek atau terjepit secara ekstrem.
Tekanan Ban yang Ideal
Tekanan ban yang ideal sangat penting untuk mengurangi risiko ban pecah di jalan berbatu. Untuk mobil penumpang, tekanan angin biasanya berkisar antara 30–35 psi, tergantung jenis dan beban kendaraan.
Apabila Anda harus membawa beban yang berat, maka sebaiknya naikkan angin sekitar 2–3 psi dari tekanan standar. Selalu cek tekanan ban sebelum berangkat, dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan serta kondisi jalan yang akan dilalui.
Jenis Ban yang Cocok untuk Jalan Berbatu
Menggunakan ban yang tepat sangat berpengaruh pada keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan berbatu. Untuk mobil, pilih ban jenis All-Terrain (A/T) atau Mud Terrain (M/T) yang memiliki tapak lebih dalam dan struktur lebih kuat.
Pastikan ban yang Anda gunakan bisa tahan “tusukan”. Ada beberapa jenis ban yang memiliki keunggulan tersebut. Anda bisa meminta rekomendasi kepada teknisi jika kurang memahaminya.
Risiko pecah ban di jalan berbatu sangat nyata dan bisa membahayakan keselamatan. Untuk itu, Anda sebaiknya mengemudi dengan hati-hati di jalanan.
Jangan lupa memastikan tekanan ban tetap ideal, serta memilih jenis ban yang sesuai dengan medan.
Tips tersebut bisa membantu Anda dalam merawat ban, sekaligus meminimalisir kemungkinan ban pecah. Lalu, untuk informasi menarik lainnya, simak di http://suzukipatrako.co.id.