Jangan Abai! Kebiasaan yang Membuat Cat Mobil Cepat Rusak

Cat mobil tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai pelindung bagi permukaan logam mobil dari kerusakan dan korosi. Karena itu, penting untuk melakukan perawatan yang tepat agar tidak membuat cat mobil cepat rusak.

Namun meski sudah dirawat sedemikian rupa, ternyata ada beberapa kebiasaan kurang baik yang umum dilakukan oleh para pemilik mobil. Jika terus dilakukan, hal ini bisa merusak cat mobil. Karena itu, ketahui apa saja kebiasaan tersebut untuk dapat menghindarinya.

Berikut Kebiasaan yang Bisa Membuat Cat Mobil Cepat Rusak

Mulai dari kebiasaan parkir yang salah, penggunaan produk yang tidak sesuai, hingga kesalahan dalam mencuci mobil, berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang perlu Anda perhatikan.

• Parkir di Area yang Rentan Tergores

Saat mencari tempat parkir, seringkali orang-orang lebih fokus pada kenyamanan daripada melindungi cat mobil. Contoh, banyak orang yang memilih parkir sembarangan di tempat rentan, seperti di bawah pohon atau di dekat semak-semak.

Padahal, cabang atau dahan yang jatuh dari pohon dapat merusak lapisan cat. Begitu pula jika parkir sembarangan di kawasan yang banyak binatang liar, ini bisa meningkatkan resiko kerusakan akibat cakaran binatang atau kotoran yang menempel.

• Parkir di Area Terbuka

Parkir di area terbuka atau terkena sinar matahari langsung juga dapat menyebabkan kerusakan pada cat mobil. Sebab, paparan sinar matahari secara terus-menerus dapat menyebabkan cat memudar sehingga warnanya menjadi kusam dan kurang menarik.

Selain itu, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat memicu proses oksidasi, yang dapat menyebabkan lapisan cat mengelupas atau retak. Selain matahari, hujan yang terkena bodi mobil juga bisa memicu jamur dan korosi.

• Salah Menggunakan Pelapis Mobil

Sarung pelapis mobil adalah solusi untuk melindungi dari paparan cuaca. Namun jika salah digunakan, justru bisa membuat cat mobil cepat rusak. Biasanya, hal ini terjadi jika bagian dalam pelapis masih basah atau lembab, sehingga dapat memicu jamur.

• Menggunakan Produk Sembarangan

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh pemilik mobil adalah menggunakan sembarang produk saat mencuci mobil. Contohnya, seperti sabun cuci piring, deterjen pakaian, pasta gigi, baking soda, atau bahan lain yang fungsinya bukan untuk mobil.

Padahal, ada beberapa sabun dan bahan non sabun yang yang bersifat abrasif, sehingga dapat merusak lapisan cat mobil. Selain itu, produk tersebut tidak diformulasikan khusus untuk cat mobil, sehingga dapat meninggalkan noda tertentu.

• Salah Memilih Air Cuci Mobil

Ternyata, air yang digunakan untuk mencuci mobil juga dapat berdampak pada kondisi cat. Air yang terlalu asam ataupun mengandung terlalu banyak alkali dapat mengikis lapisan luar cat atau mengurangi kilapnya

Jadi, pastikan untuk menggunakan sumber air yang bersih, bebas kontaminan, dan memiliki pH netral saat mencuci mobil. Jika air keran di wilayah Anda kualitasnya kurang baik, pertimbangkan untuk pergi ke tempat pencucian mobil.

• Menggunakan Kain Lap yang Kasar

Kain lap yang kasar dapat menyebabkan goresan halus pada permukaan cat. Goresan ini dapat menyebabkan warnanya memudar dan kurang bersinar, sehingga mengurangi estetika tampilan. Sebaiknya, pilihlah kain mikrofiber atau lap khusus.

• Jarang Mencuci Mobil

Jika mobil jarang dicuci, maka akan terjadi penumpukan debu, kotoran, dan kontaminan lainnya yang menimbulkan goresan atau noda yang sulit dihilangkan. Jadi, cucilah mobil secara rutin, terutama setelah mobil terpapar kotoran atau hujan.

• Terlalu Sering Mencuci Mobil

Meskipun mencuci mobil secara teratur dianjurkan, mencuci mobil terlalu sering juga ternyata kurang baik karena dapat mengikis lapisan pelindung cat. Jadi, cucilah mobil seperlunya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mobil Anda.

Jadi, penting untuk menghindari berbagai kebiasaan buruk di atas yang membuat cat mobil cepat rusak. Untuk mengetahui informasi penting serta tips dan trik lainnya seputar dunia otomotif, kunjungi www.suzukipatrako.co.id.