Material Sarung Setir Mobil: Mana yang Paling Tahan Lama?
Sarung setir mobil adalah aksesori yang tidak hanya memberikan kenyamanan saat mengemudi. Namun, juga melindungi setir dari kerusakan akibat pemakaian sehari-hari.
Beragam material tersedia di pasaran, mulai dari kulit hingga bahan sintetis. Lalu, material mana yang paling tahan lama, terutama untuk mobil yang sering digunakan dalam kondisi cuaca ekstrem?
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Sarung Setir Mobil
Sarung setir berfungsi sebagai lapisan tambahan yang melindungi setir asli dari keausan dan kotoran, sehingga dapat memperpanjang umur serta memberikan kenyamanan saat mengemudi. Berikut beberapa material sarung setir dan ketahanannya pada cuaca ekstrem.
-
Kulit Asli
Kulit asli menjadi pilihan premium untuk sarung setir kendaraan. Material ini dikenal karena tampilannya yang elegan dan daya tahannya yang sangat baik.
Kulit asli mampu menahan panas, dingin, dan kelembaban. Jadi, akan begitu ideal untuk penggunaan dalam berbagai kondisi cuaca. Namun, perawatannya memerlukan perhatian khusus.
Anda perlu membersihkan dan melembabkan kulit secara rutin untuk menjaga agar sarung kemudi tidak retak atau pudar. Selain itu, kekurangannya adalah harga yang cukup mahal dibandingkan bahan lainnya.
-
Kulit Sintetis (PU dan PVC)
Kulit sintetis menjadi alternatif lebih terjangkau jika Anda ingin sarung kemudi berbahan kulit, dibandingkan kulit asli. Material ini menyerupai kulit asli dari segi penampilan, meski cenderung kurang tahan lama.
Kulit sintetis lebih mudah tergores, mengelupas, atau rusak jika sering terkena panas matahari. Meski begitu, keunggulannya adalah perawatan yang lebih mudah dan harga yang ramah kantong.
-
Kain atau Beludru
Bahan berikutnya yang juga jadi pilihan banyak orang adalah kain dan beludru. Sarung setir mobil berbahan kain atau beludru menawarkan kenyamanan ekstra saat digenggam. Material ini cocok untuk daerah dengan cuaca yang relatif stabil.
Karena enak digenggam ini, maka banyak yang suka membeli sarung dengan bahan ini. Terlebih, persediaan warnanya juga lebih banyak ketimbang cover dengan bahan lainnya.
Namun, apabila Anda berada atau tinggal di kondisi cuaca ekstrem, bahan kain ini masih kurang ideal. Sebab, bahannya mudah menyerap kelembaban dan kotoran.
Dalam jangka panjang, kain bisa menjadi kusam atau berjamur jika tidak dirawat dengan baik. Anda harus rajin membersihkan dan mencucinya jika ingin menggunakan bahan yang satu ini.
-
Karet atau Silikon
Material ini sering digunakan untuk sarung setir karena harganya yang murah dan daya cengkeramnya yang baik. Karet dan silikon tahan terhadap air dan cukup awet dalam kondisi penggunaan normal.
Namun, material ini cenderung memudar atau mengeras saat terkena panas terus-menerus. Jadi, kurang ideal untuk penggunaan di area dengan cuaca panas ekstrem.
Jika daya tahan adalah prioritas Anda, sarung setir berbahan kulit asli bisa menjadi pilihan terbaik. Terutama untuk mobil yang sering digunakan di berbagai kondisi cuaca.
Namun, jika Anda menginginkan alternatif yang lebih ekonomis, kulit sintetis dengan perawatan yang baik juga sudah cukup memadai.
Hal terpenting dalam memilih material sarung setir bergantung pada kebutuhan, anggaran, dan kondisi pemakaian. Misalnya, kulit asli unggul dalam ketahanan dan tampilan. Sementara bahan lain seperti kulit sintetis, kain, atau silikon menawarkan keunggulan lainnya.
Apabila Anda melakukan perawatan sarung setir mobil dengan tepat, maka sarung setir Anda akan tetap awet dan nyaman digunakan.