Ketahui Ukuran Celah Busi Mobil

icon 26 January 2023
icon Admin

Busi merupakan komponen esensial yang memungkinkan mesin mobil mengeluarkan tenaga. Ketika busi mengalami kondisi tertentu, akan mempengaruhi proses pembakaran di ruang mesin. Bahkan dari ukuran celah busi mobil saja, bisa menimbulkan dampak yang berbeda

Jadi, pada busi kendaraan baik mobil atau pun motor, terdapat celah antara ujung elektroda dengan masa. Besar kecilnya ukuran celah busi tersebut akan mempengaruhi jumlah percikan api yang dihasilkan. 

Ukuran Celah Busi Mobil

Sebenarnya setiap jenis mobil memiliki ukuran standar untuk celah busi. Ukuran celah harus tepat, tidak terlalu renggang tapi jangan juga terlalu rapat. Supaya bisa menghasilkan pembakaran api yang sempurna. Berikut ini ukuran celah busi yang standar:

  • Single Elektroda

Pada jenis busi single elektroda ukuran celah biasanya 0,72 mm sampai 1,62 mm. Ciri khas dari busi single elektroda yaitu mempunyai satu ground point atau disebut juga ground pusat.

Tipe busi yang satu ini menghasilkan percikan api yang memanjang, karena area celah yang vertikal. Sehingga biasa digunakan pada mobil dengan mesin kapasitas sedang.

  • Multi Elektroda

Tipe busi kedua ada multi elektroda. Memiliki ukuran celah dengan lebar 0,8 mm sampai 1,00 mm.  Percikan api yang dihasilkan akan muncul di sekitar area elektroda. Jumlah percikan yang dapat dibuat setara dengan jumlah ground point. 

Busi multi elektroda biasa digunakan pada mobil dengan kapasitas cc yang besar. Misalnya mobil dengan kapasitas lebih dari 500 cc per silinder. 

Pengaruh dari Celah Busi Mobil pada Kinerja Mesin

Celah busi pada mobil memiliki ukuran yang berbeda. Tidak seperti motor yang umumnya memiliki ukuran celah yang sama. Setiap produsen mobil menerapkan ukuran celah busi yang berbeda, karena harus menyesuaikan dengan kapasitas mesin yang dipakai

Sebab ukuran celah busi memiliki pengaruh yang cukup besar pada proses pengapian. Celah juga mempengaruhi sirkulasi udara saat proses pembakaran terjadi di dalam ruang mesin. 

Pada dasarnya celah busi yang besar menghasilkan percikan api yang lebih kecil. Sehingga lebih hemat bahan bakar. Tapi kekurangannya, performa mobil lebih rendah. 

Sedangkan pada busi dengan ukuran celah yang pendek, percikan api yang dihasilkan cukup besar. Sehingga mobil memperoleh tenaga yang lebih besar dan performa mobil meningkat. Namun kekurangannya kebutuhan bahan bakar lebih banyak.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, ukuran celah busi harus diatur dengan tepat. Tidak boleh terlalu longgar atau terlalu rapat. Disesuaikan dengan spesifikasi mobil.  Berikut ini yang akan terjadi bila pengaturan ukuran celah busi tidak disesuaikan:

  • Celah Busi Terlalu Rapat

Jika celah busi terlalu rapat, pengapian akan kecil karena bunga api yang dihasilkan sangat lemah. Maka tenaga yang dihasilkan jadi lebih kendur. Hal ini juga akan membuat bagian elektroda lebih cepat kotor.

  • Celah Busi Terlalu Longgar

Sedangkan jika celah busi terlalu renggang, mesin akan lebih sulit dihidupkan. Kebutuhan arus listrik jadi lebih besar. Serta berpengaruh juga pada penggunaan bensin yang lebih boros. 

Siapa sangka, ternyata celah atau jarak yang begitu kecil di dalam komponen busi bisa mempengaruhi performa mesin. Bahkan berpengaruh juga pada konsumsi bahan bakar. 

Setiap mobil sudah memiliki ukuran standar untuk celah busi. Namun jika penggunaan busi sudah terlalu lama, bisa mempengaruhi ukuran celah busi mobil, misalnya jadi lebih renggang. 

Busi mobil memang harus sering dicek untuk memastikan apakah masih bekerja dengan optimal atau tidak. Busi yang sudah tidak baik kondisinya harus segera diganti. Untuk memastikan hal tersebut sebaiknya bawa mobil Anda ke bengkel resmi Suzuki terdekat atau kunjungi website https://suzukipatrako.co.id/